Bagi pencinta korea atau lebih khususnya kpopers perkembangan musik genre Korean-pop makin kesini semakin melaju dengan pesat yang itandai dengan munculnya grup-grup baru yang semakin meramaikan serta memperketat persaingan antar-grup.
Bagi kpopers yang terjun secara mendalam mengenai industry musik korea ini pasti sudah tidak asing dengan pembagian generasi yang mengklasifikan berdasarkan tahun debut grup tersebut. Seperti contoh Super Junior, SNSD, 2Ne1 sebagai contoh grup generasi kedua; BTS, Blackpink, Twice sebagai contoh grup generasi ke tiga; dan Stray Kids, Newjeans, Aespa, Itzy sebagai contoh grup kpop generasi ke empat. Seorang Kpop idol, diberbagai generasi, dituntut untuk dapat menguasai tiga kemampuan dasar untuk menjadi seorang idol diantaranya menyanyi, menari, dan juga kemampuan rap dan juga wajib untuk mengikuti pelatihan secara bertahun-tahun sebelum siap untuk debut sebagai seorang idol.
Sebagai salah satu keterampilan dasar untuk menjadi idol, kemampuan bernyanyi para idol belakangan ini sering diperbincangkan di situs online baik Korea maupun negara lainnya dikarenakan kemampuan vocal yang kurang ditunjukkan serta sering memilih untuk lipsync. Salah satu yang belakangan ini hangat diperbincangkan ialah seorang idol Wanita yang yang sedang dirujak habis-habisan dikarenakan bernyanyi secara lipsync disebuat acara musik. Beberapa komentar warganet yang dikutip dari situs Naver berikut diantaranya:
[+191, -3] No.. this is the first time I've seen an idol so brazen with selling her face. She's really sitting there holding a mic and doing lip sync. What on earth were they thinking??
[+225, -2] Now their true skills are exposed with that seated lip sync stage. No.. who the hell thought it was a good idea to have members who are nasally with no talents and not even vocalists sing such a difficult song?
Tak hanya itu, sebuah asitus artikel terkenal dari Korea, allkpop, juga turut berkomnetar mengenai fenomena ini. Dalam artikel tersebut tertulis bahwa kebanyakan dari live performance idol kpop banyak yang telah melalui proses editing, pre-record, backing track, dan pitch correction. Pre record vocal merupakan proses rekaman yang nantinya akan diedit lalu ditayangkan saat live show. Umumnya pre-recording ini dilaksanakan pagi-pagi sekali (atau mungkin dini hari) di hari yang sama dengan live show. Hal ini tentu memberikan kesan seolah mereka bernyanyi secara live di hari yang sama tapi dengan waktu yang berbeda. Backing track dalam kpop sendiri identik dengan layer vocal yang mana para idol akan bernyanyi sambil diiringi dengan vocal asli dari lagu tersebut dengan volume yang lebih kecil. Sedangkan pitch correction perbaikan not ada nada-nada yang dinyanyikan oleh -dalam konteks ini penyanyi- untuk mengasilkan nada yang tepat dengan frekuensi yang sebenarnya. Dengan teknologi canggih yang hampir tidak kentara ini, penonton menjadi tidak peka terhadap seperti apa suara nyanyian suara mereka yang sebenarnya dan telah menetapkan harapan yang tidak realistis bagi artis untuk tampil dengan standar yang sempurna secara konsisten.
Artikel tersebut juga menegaskan bawa sungguh memalukan bahwa idol yang telah dilatih selama bertahun-tahun untuk profesionalisme yang berdedikasi masih tunduk pada teknologi vokal mereka. Meskipun dapat dimengerti mengapa sebuah perusahaan memilih untuk mengamankan artis mereka,
Namun, beberapa warganet juga masih ada yang mewajarkan hal ini dikarenakan seorang idol tampil bukan hanya bernyanyi, tetapi juga menari yang terkandang menguras banyak tenaga dan juga nafas mereka. Apalagi kpop generasi empat ini identik dengan gerakan tarian yang kompleks dan sulit. Hal ini menyebabkan banyak dari agensi atau labels dari industry musik kpop lebih berlomba-lomba untuk menciptakan tarian yang satisfying dibandingkan dengan memperbaiki teknik dan kemampuan vocal para artis mereka. Seperti yang dikatakan oleh salah satu warganet dalam situs Quora berikut :
“I think any dance-heavy vocal group will have technical aids live. It’s not hard to understand why…. Singing well can require breath control and concentration. Physical exertion equal to intense cardio does not a lead to a great vocal performance. Rare super talented exceptions do exist, but for the majority of the time, if they’re cutting up the stage with footwork, some playback tracks are in the live mix. And I don’t have a problem with it. Because pop idols are not just singers. They are, well, idols. They dance, entertain and make fans forget the problems for a few hours. That’s pretty cool. And lets face it. The dance in k-pop can be some gold-medal athletics. The footwork ain’t lip synced”.
Warganet tersebut menjelaskan bahwa wajar seorang idol bernyanyi secara lipsync atau pre-recorded dikarenakan seorang idol bukan hanya menyanyi saja. Tugas idol juga sebagai seorang entertainer yang mana tidak berpatokan pada bernyanyi saja, tp juga menari dan cara pembawaan mereka.
Pada akhirnya, lipsync tampaknya menjadi kebanggaan penggemar dan artis. Tentu, publik akan lebih menghormati seorang idol jika bisa membawakan lagu secara langsung. Sesederhana itu. Agensi perlu mempertimbangkan hal ini lebih jauh dikarenakan pendengar musik sederhananya ialah penikmat musik yang mana juga menekankan kepada kemampuan vocal.
Komentar
Posting Komentar